Washington (ANTARA) – Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah menyarankan maskapai penerbangan AS untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk beroperasi dengan aman di atas Laut China Timur ketika ketegangan antara sekutu Jepang dan China meningkat atas aturan zona pertahanan wilayah udara baru yang diberlakukan oleh Beijing.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mengatakan AS sedang mencoba untuk menentukan apakah aturan baru, yang mengharuskan pesawat terbang di dekat pulau-pulau yang diperebutkan untuk mengidentifikasi diri mereka kepada pihak berwenang China, berlaku untuk maskapai komersial selain pesawat militer.
“Kami sedang mencoba untuk menentukan apakah aturan baru berlaku untuk penerbangan sipil dan penerbangan udara komersial,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki pada briefing harian.
“Sementara itu maskapai penerbangan AS disarankan untuk mengambil semua langkah yang mereka anggap perlu untuk beroperasi dengan aman di Laut Cina Timur,” katanya, menambahkan: “jelas keselamatan pesawat terbang adalah kuncinya … Dan kami sedang mencari tahu apa artinya ini.”
Ditanya apakah operator AS akan memberi tahu pejabat China tentang rencana penerbangan mereka, Ms Psaki mengatakan: “Saya tidak akan pergi sejauh itu, kami masih melihatnya.”
Wakil Menteri Luar Negeri Bill Burns dijadwalkan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri China Liu Zhenmin di Washington pada hari Rabu.
Psaki mengatakan pertemuan itu direncanakan jauh sebelumnya.
AS menentang aturan baru China pada hari Selasa dengan menerbangkan dua pembom B-52 yang tidak bersenjata melalui wilayah udara yang diperebutkan.
Para pejabat Pentagon mengatakan para pembom sedang dalam misi pelatihan rutin.
Aturan baru berarti pesawat harus melaporkan rencana penerbangan ke China, mempertahankan kontak radio dan segera menjawab pertanyaan identifikasi dan menampilkan tanda yang jelas tentang kewarganegaraan dan pendaftaran mereka.
Psaki mengatakan pada hari Selasa bahwa AS, yang telah lama mendorong sekutu Jepang dan China untuk menyelesaikan sengketa teritorial melalui diplomasi, tidak menerapkan prosedur zona identifikasi pertahanan udara untuk pesawat asing dan tidak boleh yang lain.
“AS tidak menerapkan prosedur itu pada pesawat asing sehingga tentu saja salah satu yang kami pikir orang lain tidak harus menerapkannya,” kata Psaki.
Wakil Presiden AS Joe Biden akan mengangkat masalah ini selama kunjungan ke Beijing minggu depan, kata pejabat senior AS. Biden dijadwalkan mengunjungi China, Jepang, dan Korea Selatan selama perjalanan selama seminggu.