MOSKOW (AFP) – Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny mengatakan pada Rabu (13 Januari) bahwa ia berencana untuk kembali ke negara itu pada hari Minggu dari Jerman, di mana ia pulih dari serangan keracunan, meskipun menghadapi ancaman penjara.
Kritikus Kremlin berusia 44 tahun itu menulis di Instagram bahwa ia telah memesan penerbangan yang akan tiba di Rusia pada hari Minggu.
“Tidak pernah ada pertanyaan tentang ‘kembali atau tidak’ bagi saya. Hanya karena saya tidak pergi. Saya berakhir di Jerman … karena satu alasan: Mereka mencoba membunuh saya,” tulis juru kampanye anti-korupsi di Instagram.
Navalny telah berada di Jerman sejak akhir Agustus setelah ia jatuh sakit parah dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow dan dirawat di rumah sakit di kota Omsk. Dia kemudian diterbangkan ke Berlin dalam keadaan koma.
Para ahli Barat menyimpulkan bahwa Navalny diracun menggunakan agen saraf yang dirancang Soviet, Novichok.
Navalny menegaskan bahwa serangan itu dilakukan oleh badan keamanan utama Rusia, Dinas Keamanan Federal (FSB), atas perintah Presiden Vladimir Putin.
Kremlin membantah terlibat.
“Saya selamat. Dan sekarang Putin, yang memberi perintah untuk pembunuhan saya, adalah … menyuruh pelayannya untuk melakukan segalanya sehingga saya tidak kembali,” tambah Navalny.
Navalny dan sekutunya menuduh Kremlin berusaha menghalangi kepulangannya ke Rusia dengan mengancamnya dengan penjara.