Presiden Indonesia Joko Widodo menerima dosis pertama vaksin Sinovac buatan China pada hari Rabu (13 Januari), memulai upaya vaksinasi massal terhadap virus corona untuk mengekang lonjakan infeksi dan kematian di negara yang paling parah terkena dampak di Asia Tenggara.
Vaksinasi di istana negara disiarkan secara langsung di kanal Youtube sekretariat presiden.
Berbagi pengalamannya di Facebook setelah mendapatkan jabnya, dia mengatakan dokter telah bertanya apakah pernah dites positif Covid-19, atau apakah dia pilek atau batuk atau menderita penyakit ginjal dan jantung.
“Yang saya katakan adalah tidak. Kemudian, lengan kiri saya diangkat. Dan vaksinnya disuntikkan,” katanya.
“Saudara-saudara sebangsa, pada pukul 09.42 pagi ini, saya memulai upaya besar sebagai warga negara Indonesia untuk bebas dari pandemi ini dengan menerima vaksin Covid-19.”
“Vaksin Covid-19 inilah yang sudah lama kita tunggu-tunggu… Saya berharap (program) vaksinasi Covid-19 yang dimulai hari ini berjalan lancar.”
Jokowi, yang lebih dikenal sebagai Jokowi, adalah orang pertama yang diinokulasi untuk memberi sinyal kepercayaan kepada orang Indonesia bahwa vaksin itu tidak hanya aman dan efektif, tetapi juga halal, atau diizinkan bagi umat Islam.
Badan Islam terkemuka negara itu, Majelis Ulama Indonesia, pada 8 Januari memutuskan bahwa vaksin, yang disebut CoronaVac dan dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi China Sinovac Biotech, adalah “murni dan halal”.
Badan pengawas makanan dan obat-obatan, yang dikenal sebagai BPOM, pada hari Senin juga memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin berdasarkan data sementara yang menunjukkan itu 65,3 persen efektif, di atas ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia sebesar 50 persen.
Indonesia berpartisipasi dalam uji klinis fase tiga vaksin, dengan 1.620 relawan di Bandung, Jawa Barat.
Indonesia sedang berjuang untuk menahan wabah yang telah membanjiri sistem perawatan kesehatan, menyebabkan hampir 10 juta orang menganggur, dan menyeret ekonomi ke dalam resesi terburuk dalam 22 tahun.
Dengan lebih dari 858.000 kasus, termasuk hampir 25.000 kematian hingga saat ini, pihak berwenang menggantungkan harapan mereka pada vaksin untuk membantu negara itu keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi.
Indonesia membutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin untuk 181,5 juta dari 270 juta penduduknya untuk mencapai kekebalan kelompok.