Singapura dan Eropa telah membawa proses sertifikasi keselamatan pesawat mereka lebih sejalan satu sama lain untuk memungkinkan perusahaan penerbangan di sini untuk mendapatkan persetujuan yang lebih cepat untuk menggunakan teknologi baru.
Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) dan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengatakan pada hari Jumat (4 Desember) bahwa perubahan pada pengaturan kerja mereka berarti validasi CAAS dan EASA sekarang dapat dilanjutkan secara bersamaan.
Sebelum ini, CAAS dapat memulai prosesnya hanya setelah mitranya di Eropa menyelesaikan sendiri dan mengeluarkan sertifikat.
Ini bisa, misalnya, memungkinkan impor pesawat yang lebih cepat yang lepas landas dan mendarat secara vertikal, dan yang menggunakan energi yang lebih bersih.
Direktur eksekutif EASA Patrick Ky mengatakan ini akan memungkinkan pemain industri Eropa untuk meluncurkan produk mereka lebih cepat dan mudah di pasar penting di luar Eropa, seperti Singapura.
Direktur Jenderal CAAS Kevin Shum mengatakan itu akan membantu Singapura berkembang sebagai pusat keunggulan untuk sektor penerbangan.
Dia menambahkan: “CAAS berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas penerbangan untuk mempromosikan keselamatan dan inovasi dan untuk memajukan penerbangan. Peningkatan pengaturan kerja ini merupakan bukti kemitraan yang kuat antara CAAS dan EASA.”