Berlin (AFP) – Pemerintah Kanselir Angela Merkel telah memblokir sebuah perusahaan pertahanan China untuk membeli sebuah perusahaan Jerman yang berspesialisasi dalam teknologi satelit dan radio termasuk 5G atas risiko keamanan nasional, media lokal melaporkan pada Kamis (3 Desember).
Berbasis di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, perusahaan bernama IMST adalah target akuisisi Addsino, anak perusahaan dari kelompok pertahanan milik negara China Aerospace Science and Industry Corporation yang memproduksi sistem komunikasi militer, kantor berita Jerman DPA melaporkan, mengutip dokumen pemerintah.
Kementerian Ekonomi mengkonfirmasi bahwa Kabinet Merkel setuju pada hari Rabu untuk memblokir akuisisi oleh pemain asing, tetapi tidak akan menyebutkan nama perusahaan yang terlibat.
“Kriteria untuk pemeriksaan selalu merupakan ancaman yang ditimbulkan oleh akuisisi konkret terhadap ketertiban umum atau keamanan Jerman,” kata kementerian itu kepada AFP dalam sebuah pernyataan.
Dengan meningkatnya kekhawatiran pada meningkatnya jumlah perusahaan China yang mengambil pengetahuan Jerman, pemerintah Merkel mendorong untuk memperkuat pengawasan pengambilalihan non-UE.
Pemerintah saat ini dapat meninjau pembelian saham sebesar 25 persen atau lebih, tetapi rancangan undang-undang tertunda sebelum tertunda untuk mendorong ambang batas hingga serendah 10 persen.
Mengutip dokumen pemerintah tentang pengambilalihan terbaru yang diblokir, DPA melaporkan bahwa Kabinet Merkel menemukan bahwa akuisisi potensial merupakan “risiko aktual dan serius”.
IMST telah mengembangkan komponen kunci untuk satelit observasi Bumi TerraSAR-X, yang datanya digunakan oleh kementerian pertahanan Jerman untuk membangun model 3-D yang digunakan dalam simulasi atau sistem senjata.
“Tanpa larangan, pengetahuan ini akan mengalir ke China dan berkontribusi pada persenjataan China,” menurut dokumen yang dikutip oleh DPA.
Perusahaan Jerman juga terlibat dalam pengembangan teknologi 5G dan tidak akan dianggap sebagai mitra yang dapat diandalkan oleh Berlin jika berada di bawah kendali perusahaan pertahanan China.