Dubai (ANTARA) – Menteri luar negeri Qatar mengatakan pada Jumat (4 Desember) bahwa telah ada gerakan untuk menyelesaikan sengketa diplomatik yang pahit di antara negara-negara Teluk tetapi dia tidak dapat memprediksi apakah terobosan sudah dekat atau akan sepenuhnya menyelesaikan masalah ini.
Amerika Serikat dan Kuwait telah bekerja untuk mengakhiri perselisihan yang telah melihat Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan perjalanan dengan Qatar sejak pertengahan 2017. Washington mengatakan pihaknya menginginkan front Teluk bersatu melawan Iran.
Komentar Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pada konferensi diplomatik Italia muncul setelah penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner mengadakan pembicaraan di Doha pada hari Rabu setelah kunjungan ke Arab Saudi.
“Saat ini ada beberapa gerakan yang kami harap akan mengakhiri krisis ini,” kata Sheikh Mohammed, berbicara melalui tautan video.
“Kami berharap bahwa segala sesuatunya akan bergerak ke arah yang benar sekarang. Kami tidak dapat memprediksi apakah itu akan segera terjadi atau menyelesaikan masalah dalam satu hari.”
Empat negara lainnya menuduh Doha mendukung terorisme dan menyesuaikan diri dengan Iran. Qatar, yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di kawasan itu, membantah tuduhan itu dan mengatakan boikot itu bertujuan merusak kedaulatannya.