China berjanji jadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 regional

JAKARTA – China telah berjanji untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk menjadikan negara terpadat di Asia Tenggara sebagai pusat produksi vaksin regional dan mengatakan kerja sama perdagangan dan investasi yang berkelanjutan akan mendorong pemulihan ekonomi yang cepat bagi kedua negara setelah pandemi Covid-19.

“China dan Indonesia akan bekerja sama untuk mengalahkan virus ini… China siap melanjutkan kerja sama produksi (vaksin) dengan Indonesia… dan akan mendukung Indonesia untuk menjadi pusat produksi vaksin regional,” kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Indonesia Retno Marsudi di Jakarta.

Wang menambahkan bahwa China, bekerja sama dengan negara-negara ASEAN, juga siap untuk meningkatkan kapasitas respons krisis terhadap Covid-19.

Setelah pandemi merebak, Tiongkok dan Indonesia telah saling mendukung dan terlibat dalam kerja sama anti-Covid-19 yang efektif, kata menteri Tiongkok. “Kami telah saling mendukung dengan pasokan medis yang dibutuhkan.”

Kunjungan Wang ke Indonesia pada Selasa dan Rabu (13 Januari) adalah bagian dari perjalanannya ke negara-negara ASEAN antara 11 Januari dan 16 Januari. Leg pertama perjalanannya membawanya ke Myanmar dan dia akan pergi ke Brunei Darussalam dan Filipina.

Pada hari Selasa, Wang bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dan membahas rencana kerja sama lebih lanjut tentang perdagangan dan investasi, termasuk pada proyek pariwisata dan baterai kendaraan listrik.

“China siap untuk memanfaatkan kekuatan pasar kami dan permintaan domestik antara kedua negara kami. Kami berharap dapat memperluas impor dari Indonesia dan investasi China di Indonesia sehingga kami dapat membawa pertumbuhan perdagangan yang lebih sehat dan seimbang antara kedua negara kami,” kata Wang.

Dia mencatat bahwa kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara tumbuh meskipun ada tantangan Covid-19 dan ini akan menjadi fondasi pemulihan ekonomi setelah pandemi.

Setelah bertemu dengan Retno, Wang melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo, yang baru saja menerima suntikan vaksin Covid-19 CoronaVac dari perusahaan China Sinovac.

Indonesia, yang paling parah terkena pandemi di Asia Tenggara, memulai upaya vaksinasi di 34 provinsinya sebagai bagian dari upaya untuk mengekang lonjakan infeksi dan kematian.

Indonesia mengandalkan Sinovac untuk puluhan juta suntikan vaksin pertama sebelum menerima lebih banyak vaksin dari Pfizer dan AstraZeneca dalam beberapa bulan mendatang. Negara terpadat keempat di dunia itu menerima 3 juta dosis pertama CoronaVac pada Desember dan 15 juta lainnya pada Selasa.

“Meskipun permintaan vaksin meningkat tajam, kami mengatasi kesulitan kami dan tidak ragu untuk menanggapi kebutuhan Indonesia untuk menyediakan vaksin (kepada warganya). Ini menunjukkan hubungan persaudaraan antara kedua negara kita,” kata Wang kepada wartawan setelah bertemu dengan Retno.

Sinovac dan perusahaan obat milik negara Indonesia Bio Farma telah bekerja sama sejak pertengahan Agustus untuk melakukan uji klinis fase 3, tahap terakhir sebelum vaksin dapat didistribusikan dan diberikan kepada masyarakat. Awal pekan ini, badan pengawas obat dan makanan Indonesia BPOM mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat untuk CoronaVac, yang menunjukkan vaksin itu 65 persen efektif melawan Covid-19.

Kedua menteri luar negeri juga menyaksikan penandatanganan dokumen yang membuka jalan bagi China untuk melakukan studi kelayakan untuk membangun bendungan Lambakan di provinsi Kalimantan Timur, membantu mengairi lahan pertanian lokal dan mengurangi banjir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *