DHAKA (AFP) – Pemilihan umum Bangladesh pada awal Januari dapat ditunda untuk mengakomodasi partai-partai oposisi yang mengancam akan memboikot pemilu, kata komisi pemilihan Rabu.
“Jika ada konsensus di antara partai-partai, tanggal pemilihan dapat ditunda ke tanggal lain untuk memastikan bahwa semua pihak dapat berpartisipasi dalam pemungutan suara,” kata Komisaris Pemilihan Md Shahnawaz kepada AFP.
Komisi pemilihan mengatakan pada Senin malam bahwa pemilihan akan diadakan pada 5 Januari, tetapi pengumuman itu telah membantu memicu serangan baru kekerasan politik di negara yang bergejolak itu.
Sebanyak sembilan orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan pendukung oposisi dalam beberapa hari terakhir sementara negara itu juga lumpuh akibat pemogokan umum.
Penutupan 48 jam, yang dimulai pada hari Selasa, telah menyebabkan penghentian total transportasi umum dan penutupan toko-toko dan kantor-kantor pemerintah yang meluas.
Oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan sekutu Islamisnya mengatakan mereka tidak akan ambil bagian dalam pemilihan kecuali Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan memberi jalan bagi pemerintah sementara yang netral yang akan mengawasi kontes.