SINGAPURA – Seorang lelaki yang memberitahu anak perempuannya yang berusia 11 tahun untuk minum pil tidur selepas berselisih dengan isterinya yang terasing dijatuhi hukuman pada Rabu (13 Januari) enam bulan dan dua minggu penjara.
Anak itu kehilangan kesadaran dan dirawat di Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH) selama lebih dari sebulan.
Pria itu kemudian mengatakan kepada gadis itu untuk berbohong kepada polisi dengan mengklaim bahwa dia ingin bunuh diri dan telah meminum pil atas kemauannya sendiri.
Dia melakukan apa yang diperintahkan sebelum berterus terang kepada seorang pekerja sosial empat bulan kemudian.
Pria Singapura berusia 40 tahun, yang tidak dapat disebutkan namanya karena perintah pembungkaman untuk melindungi identitas putrinya, mengaku bersalah di pengadilan pada 11 November tahun lalu atas satu tuduhan masing-masing memperlakukan anak dengan buruk dan dengan sengaja memutarbalikkan jalannya keadilan.
Dia juga mengakui tuduhan pelecehan yang tidak terkait.
Pria itu tinggal bersama putrinya di flat Toa Payoh sementara istrinya tinggal di Woodlands.
Pada 7 April 2018, gadis itu mengirimi ibunya pesan teks karena dia merasa tidak enak badan. Dia meminta ibunya untuk menjemputnya dari Toa Payoh sehingga mereka bisa mengunjungi dokter bersama.
Tetapi sang ibu menyuruh gadis itu naik taksi ke Woodlands karena dia tidak ingin bertemu suaminya.
Pengadilan mendengar bahwa gadis itu memutuskan untuk tinggal di rumah bersama adik laki-laki dan nenek dari pihak ayah. Pria itu menelepon istrinya malam itu dan mereka bertengkar.
Gadis itu berada di ruang tamu sekitar tengah malam ketika ayahnya menyuruhnya mengambil sebotol pil tidur neneknya yang mengandung amitriptyline – racun. Dia menyuruhnya untuk mengkonsumsi beberapa obat.
Merasa kewalahan, gadis itu menelan sekitar enam pil. Ayahnya kemudian menyuruhnya untuk mengkonsumsi lebih banyak pil dan dia mematuhinya.
Ketika gadis itu kehilangan kesadaran, pria itu membawanya dengan taksi ke flat istrinya dan memanggil ambulans ketika mereka sedang dalam perjalanan ke sana.
Dia menempatkan gadis itu di luar rumah istrinya dan mengetuk pintu sekitar pukul 3.45 pagi pada 8 April 2018.
Ketika istrinya membuka pintu, dia mengatakan kepada wanita itu bahwa dia akan “bertanggung jawab jika sesuatu terjadi pada korban”. Sebuah ambulans tiba segera setelah itu dan bergegas membawa gadis itu ke KKH.